Generasi Rimba Alam Semesta ( GRAS ) Generasi Rimba Alam Semesta ( GRAS ) Author
Title: Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum)
Author: Generasi Rimba Alam Semesta ( GRAS )
Rating 5 of 5 Des:
PENDAHULUAN Latar Belakang Tomat ( Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum ) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tu...
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat  Kata "tomat" berasal dari kata dalam bahasaÃ’dari kentang. Nahuatl, tomat. Ditanam sebagai tanaman buah di ladang, pekarangan, atau ditemukan liar pada ketinggian 1--1600 m dpl. Tanaman ini tidak tahan hujan, sinar matahari terik, serta menghendaki tanah yang gembur dan subur. Terna setahun ini tumbuh tegak atau bersandar pada tanaman lain, tinggi 0,5--2,5 m, bercabang banyak, berambut, dan berbau kuat. Batang bulat, menebal pada buku-bukunya, berambut kasar warnanya hijau keputihan. Daun majemuk menyirip, letak berseling, bentuknya bulat telur sampai memanjang, ujung runcing (acutus), pangkal membulat, helaian daun yang besar tepinya berlekuk, helaian yang lebih kecil tepinya bergerigi, panjang 10--40 cm, warnanya hijau muda. Bunga majemuk, berkumpul dalam rangkaian berupa tandan, bertangkai, mahkota berbentuk bintang, warnanya kuning. Tomat adalah komoditas hortikultura yang penting, tetapi produksinya baik kuantitas dan kualitas masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain tanah yang keras, miskin unsur hara mikro serta hormon, pemupukan tidak berimbang, serangan hama dan penyakit, pengaruh cuaca dan iklim, serta teknis budidaya petani kami berupaya membantu petani dalam peningkatan produksi secara Kuantitas dan Kualitas dengan tetap memelihara Kelestarian lingkungan (Aspek K-3), agar petani dapat berkompetisi di era perdagangan bebas. Tanaman yang berupa perdu atau pohon umumnya perlu pemangkasan. Pemangkasan ini dimaksudkan antara lain untuk membentuk pohon, mengurangi daun, mempercepat pembuahan, meremajakan tanaman, dan lain-lain (Rochani, 2000).
  Tomat merupakan tanaman yang dipanen berkali-kali. Rata-rata pada satu kali pertanaman tomat dapat dipanen sebanyak 8-10 kali, namun jika pertumbuhan baik dapat mencapai 15 kali dengan selang 2-3 hari sekali untuk setiap panen. Petani tomat membedakan tiga tingkat kematangan  saat dipetik, yaitu hijau tua, merah muda (pecah warna) dan merah tua (Marpaung, 1997). Cara untuk menentukan indeks panen adalah dengan mengadakan perubahan fisio-kimia yang terjadi selama proses pematangan buah yaitu berturut-turut:  green mature, break,  turning, pink, light red and red. Buah tomat dapat dipanen dengan cara dipetik dengan tangan (cara tradisional) (AAK, 2001).
      Secara umum pemangkasan dilakukan dengan memotong cabang/ranting yang tumbuhnya tidak tepat, memotong tunas-tunas air, atau memotong ranting-ranting yang kena penyakit. Pemangkasan yang penulis lakukan setiap seminggu sekali selama pertumbuhannya, tiap pohon hanya ditinggalkan sua cabang dan masing-masing cabang dibiarkan tumbuh masing-masing tiga tandan, dan buah yang dibiarkan masing-masing tandan disisakan 5 buah yang dipelihara agar menghasilkan buah yang besar (Anonimus, 2004).

Tomat merupakan buah klimaterik yang dalam proses pemasakannya  disertai dengan peningkatan laju respirasi dan produksi etilen yang disertai dengan terjadinya perubahan fisik dan kimia. Proses pematangannya berlangsung walau telah dipetik dari pohonnya. Respirasi klimaterik pada buah tomat akan mulai terjadi bersamaan dengan tercapainya ukuran maksimum dari buah.
 Jenis tomat banyak yang dikenal di pasaran, antara lain sebagai berikut:
1.     Tomat Martha/TW (var. validum Bailey). Berbentuk agak lonjong dan teksturnya keras.
2.     Tomat apel atau pir (var. pyriforme Alef). Berbentuk bulat seperti buah apel atau pir.
3.     Tomat kentang atau tomat daun lebar  (var. grandifolium Bailey). Ukuran buahnya lebih besar dibandingkan dengan tomat apel.
4.     Tomat Cherry (var. cerasiforme (Dun) Alef). Buahnya yang berukuran kecil berbentuk bulat atau bulat memanjang. Warnanya merah atau kuning (Direktorat Gizi Departemen Kesehatan R.I (1990) .

Buah tomat juga mengandung zat pembangun jaringan tubuh manusia dan zat yang dapat meningkatkan energi untuk bergerak dan berpikir, yaitu karbohidrat, protein, lemak dan kalori. Selain memiliki rasa yang enak, buah tomat juga merupakan sumber vitamin A dan C yang sangat baik (Wener, 2000). 


Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum ) mulai dari perkecambahan, penanaman di polibeg, pemupukan dan perawatan tanaman.


















TINJAUAN PUSTAKA

            Tomat merupakan tanaman asli di Benua Amerika yang tersebar dari Amerika Tengah hingga Amerika Selatan. Tanaman tomat pertama kali dibudidayakan oleh suku Inca dan suku Aztee pada tahun 700 SM. Sementara itu, bangsa Eropa mulai mengenal tomat sejak Christophorus Columbus pulang berlayar dari Amerika dan tiba di Pantai San Salvador. Di Eropa, orang-orang menamai tomat dengan berbagai julukan. Orang Prancis menyebut tomat dengan sebutan apel cinta, dan orang Jerman menyebut tomat dengan sebutan apel surga. Tahun 1821, orang-orang Lousiana di New Orleans mulai memakai tomat dalam berbagai menu masakan mereka. Kemudian, berita ini cepat menyebar sehingga banyak ditiru masyarakat luas yang menggunakan tomat sebagai campuran  masakan seafood (Prajawati, 2006).
 Klasifikasikan tanaman tomat
Kingdom   : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
 Divisi  : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
 Sub divisi  : Angiospermae (berbiji tertutup)
 Kelas   : Dicotyledoneae (berbiji berkeping satu)
 Ordo  : Tubiflorae
 Famili  : Solanaceae
 Genus  : Lycopersicon
 Spesies  : Lycopersicon esculentum Mill
(Atherton dan Rudich, 1986).
Morfologi Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum )
Akar
Akar (radix) adalah bagian pokok yang nomor tiga (disamping batang dan daun) bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Akar pada tanaman tomat yaitu akar serabut, akar yang lemah membuat tanaman bisa tumbang oleh sebab itu tanaman dibantu oleh lanjaran agar akar tetap bertumbuh dengan baik dan pertumbuhan tanaman tetap bagus (Purwono, 2005).

Batang
Batang (caulus) merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan mengingat tempat  serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamalkan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pada tanaman tomat (Solanum lycopersicum ) memiliki bentuk batang bulat (teres) dan bercabang. Dan berbentuk batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras (Gembong, 2003).

Daun
            Daun ( Filum ) merupakan baian tumbuhan tang penting dikarenakan daun tempat fotosintesis dan berfotosintesa untuk mendapatkan sumber energi untuk berkembang melalui bantuan matahari. Daun pada tanaman tomat memiliki ciri bulat dan disetiap pinggir daun bergelombang dan pada ujung daun membentuk sadekit tajam.Permukan daun sangat halus yang dibalut oleh lilin pada daun sehingga bila daun terkena air tidak basah (Rochani, 2000).
Bunga
Bunga majemuk, berkumpul dalam rangkaian berupa tandan, bertangkai, mahkota berbentuk bintang, warnanya kuning (Purnomo, 2007 ).

Buah
            Buah tomat saat ini merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi dan masih memerlukan penanganan serius, terutama dalam hal peningkatan hasilnya dan kualitas buahnya. ). Buahnya yang berukuran kecil berbentuk bulat atau bulat memanjang. Warnanya merah atau kuning. Buah tomat juga mengandung zat pembangun jaringan tubuh manusia dan zat yang dapat meningkatkan energi untuk bergerak dan berpikir, yaitu karbohidrat, protein, lemak dan kalori. Selain memiliki rasa yang enak, buah tomat juga merupakan sumber vitamin A dan C yang sangat baik (Palungkun dkk, 2000).









Syarat Tumbuh Tanaman Iklim Tomat (Solanum lycopersicum )
Daerah Penyebaran
Budidaya tomat dapat dilakukan dari ketinggian 01.250 mdpl, dan tumbuh optimal di dataran tinggi >750 mdpl, sesuai dengan jenis/varietas yang diusahakan dg s hu siang hari 24°C  dan  malam  hari  antara  15°C 20°C.  Pada  temperatur  tinggi  (diatas  32°C)  warna  buah tomat  cenderung  kuning,  sedangkan  pada  temperatur  yang  tidak  tetap  (tidak  stabil) warna  buah tidak merata (Purwono, 2005).
Tinggi Tempat
Tanaman tomat bisa tumbuh baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah, tergantung varietasnya. Tanaman tomat dapat tumbuh baik di dataran tinggi (lebih dari 700 m dpi), dataran medium (200 m - 700 m dpi), dan dataran rendah (kurang dari 200 m dpl). Faktor temperatur dapat mempengaruhi warna buah.  Pada temperatur tinggi (di atas 32°C) warna buah tomat cenderung kuning, sedangkan pada temperatur tidak tetap warna buah cenderung tidak merata. Temperatur ideal dan berpengaruh baik terhadap warna buah tomat adalah antara 24°C - 28°C yang umumnya merah merata . Keadaan temperatur dan kelembaban yang tinggi, berpengaruh kurang baik terhadap pertumbuhan, produksi dan kualitas buah tomat. kelembaban yang relatip diperlukan untuk tanaman tomat adalah 80 %.  Tanaman tomat memerlukan intensitas cahaya matahari sekurang–kurangya 10-12 jam setiap hari (Sastrahidayat. 1992).

Curah Hujan
            Curah hujan 750-1250 mm/tahun, curah hujan yang tinggi dapat menghambat persarian. Kelembaban relatif yang tinggi sekitar 25% akan merangsang pertumbuhan tanaman yang masih muda karena asimilasi CO2 menjadi lebih baik melalui stomata yang membuka lebih banyak, tetapi juga akan merangsang mikroorganisme pengganggu tanaman dan ini berbahaya bagi tanaman sehingga produksi bisa menurun (Palungkun dkk, 2000).

Temperatur
Temperatur ideal dan berpengaruh baik terhadap warna buah tomat adalah antara 24°C - 28°C yang umumnya merah merata . Keadaan temperatur dan kelembaban yang tinggi, berpengaruh kurang baik terhadap pertumbuhan, produksi dan kualitas buah tomat. kelembaban yang relatip diperlukan untuk tanaman tomat adalah 80 % (Palungkun dkk, 2000).

Tanah
Pilih lahan gembur dan subur yang sebelumnya tidak ditanami tomat, cabai, terong, tembakau dan kentang. Untuk mengurangi nematoda dalam tanah genangilah tanah dengan air selama dua minggu. Bila pH rendah berikanlah kapur dolomite 150 kg/1000 m2 dan disebar serta diaduk rata pada umur 2-3 minggu sebelum tanam. Buatlah bedengan selebar 120-160 cm untuk barisan ganda dan 40-50 cm untuk barisan tunggal. Buatlah parit selebar 20-30 cm diantara bedengan dengan kedalaman 30 cm untuk pembuangan air. Berikan pupuk dasar 4 kg Urea /ZA + 7,5 kg TSP + 4 kg KCl per 1000 m2 diatas bedengan, aduk dan ratakan dengan tanah. Atau jika pakai Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg / 1000 m2 dicampur rata dengan tanah di atas bedengan. Jika pakai Mulsa plastik, tutup bedengan pada siang hari. Biarkan selama 5-7 hari sebelum tanam. Buat lubang tanam dengan jarak 60 x 80 cm atau 60 x 50 cm di atas bedengan, diameter 7-8 cm sedalam 15 cm (Warsino, 1998 ).















BAHAN DAN METODE


Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Kota Madya Medan, Provinsi Sumatera Utara dengan ketinggian tempat 25 m dpl serta topografi datar. Penelitian di mulai di Bulan Desember 2012 sampai dengan Selesai.

Bahan Dan Alat

a.      Bahan
                   - Tomat (Solanum lycopersicum )
                   - Bahan organik
                   - Pupuk NPK                                                                                           
            b.  Alat
 - Gembor
Metode Penelitan
Beby Polibeg                          : Dengan diameter 3.5 mm
Polibeg besar                          : Dengan ukuran 5 kilogram
Jarak tanam                            : 10 cm x 10 cm
Jumlah populasi/polibrg        : 2 Tanaman

PELAKSANAAN PENELITIAN
Persiapan Areal
      Areal yang digunakan untuk percobaan ini di lakukan di rumah kasa. Areal yang digunakan hendaknya lahan yang baik dengan topografi datar. Dan menggunakan penopang tanaman berupa kayu yang di buat sama percisnya dengan meja

Persiapan Polibeg
            Polibeg yang digunakan pertama kali yaitu polibeg kecil yang dinamakan beby polibeg dan benih sudah berumur satu minggu di pindahkan ke polibek yang berukuran lima kilogram.

Penyemaian
            Sebelum benih di tanam di beby polibeg, benih di rendam terlebih dahulu di dalam air selama 5 menit, kemudian benih yang sudah direndam tanam ke dalam beby polibeg  sebanyak 2 butir. Setelah benih tumbuh menjadi bibit pindahkan ke dalam polibeg yang berukuran lebih besar ( ukuran 5 kilogram ) supaya perakaran tanaman lebih baik. Agar tanaman tidak menjalar keluar dari polibeg tanaman di ikan kan oleh sebuah penopang yaitu sebuah kayu atau bambu dan tanaman di ikatkan oleh tali rapia yang tipis supaya tanaman tumbuh keatas dan tidak menjalar kemana – kemana dan memudahkan waktu pemanenan.


Pemupukan
            Pemberian pupuk pada penelitian yang sedang berlangsung yaitu pemberian pupuk organik sapi yang aplikasinya seminggu sebelum benih yang sudah disemaikan dipindahkan. Pemberian pupukanorganik NPK 16 -16 -16 di berikan ketanaman setelah bibit di pindahkan ke polibeg yang lebih besar dan aplikasinya 5 butir pupuk NPK untuk satu polibeg.

Penyisipan
            Penyisipan dilakukan pada tanaman yang tumbuh kurang subur, abnormal dan mati baik karena faktor lingkungan,faktor genetik,maupun karena terserang hama dan penyakit.

Pemeliharaan tanaman
Penyiangan
      Penyiangan dilakukan terhadap gulma yang tumbuh disekitar tanaman. Penyiangan bertujuan untuk menghindari persaingan antara gulma dan tanaman jagung dalam menyerap unsur hara selain itu gulma juga berpotensi sebagai sarang bagi hama dan penyakit.

Penyiraman
          Penyiraman tanaman sayuran banyak membutuhkan air seperti halnya tanaman tomat, sayuran daun mengandung ± waktu penyiraman yang baik ialah pada sore hari perlu diketahui bahwa maksud dari  penyiraman  yaitu Menggantikan air yang sudah banyak menguap pada siang hari, mengembalikan kekuatan tanaman pada keadan tanaman dimalam hari, Penambahan terhadap tanaman yang kekurangan air. Penyiraman hendaknya dilakukan dengan hati–hati, dan diusahakan tidak atau jangan sampai mengenai daun karena tanaman akan mudah menderita penyakit seperti virus. Penyiraman yang dilakukan penyusun menggunakan alat berupa gembor dan dilakukan pada sore hari dengan tujuan mengurangi penguapan.

Pengaturan Tanam
            Pengaturan yang dilakaukan yaitu polibeg diletakan diatas penopang yang terbut dari kayu yang menyerupai meja dan di susun dengan pola tanam mata lima dengan jarak tanam 10 cm x 10 cm, dan jarak polibeg dengan polibeg lain yaitu 30 cm.

Pengendalian Hama dan Penyakit
            Pengendalian yang dilakukan dalam penelitian ini baik hama dan penyakit masih menggunakan cara manual.





Parameter Pengamatan

Tinggi Tanaman (cm)  
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan pada saat berumur 1 MST di polibeg besar. Pengukuran dimulai pangkal tanaman sampai ujung daun tertinggi yaitu pada tajuk daun yang melengkung yang paling tinggi. Pengukuran ini dilakukan dengan interval 1 minggu sekali

Jumlah Daun (helai)
Pengukuran jumlah daun dilakukan pada saat berumur 1 MST. Pengukuran ini dilakukan dengan interval 1 minggu sekali sampai akhir pertumbuhan vegetatif. Daun yang diukur adalah daun yang telah terbuka sempurna.

Jumlah Cabang
Jumlah cabang dihitung yang terdapat pada setiap tanaman sampel, lalu diambil rataannya. Penghitungan jumlah cabang dilakukan mulai umur 1 MST dengan interval 1 minggu sekali sampai tanaman berbunga.






HASIL dan PEMBAHASAN
a. Hasil
1.     Tinggi Tanaman Tomat
Tanaman Sampel
Parameter ( cm )
Total
Rataan
1
2
3
S1
24,8
26,5
28,7
80,1
26,7
S2
18,7
17,4
17,2
53,3
17,1
S3
19,6
17,9
15,5
53,7
17,6
Total
63,1
61,8
61,6
186,5
62,16

2.     Jumlah Daun Tanaman Tomat
Tanaman Sampel
Parameter ( helai )
Total
Rataan
1
2
3
S1
15,6
17,3
18,9
51.8
17.2
S2
13,3
15,7
18,2
47,2
15.7
S3
14.2
14,8
16,9
45.9
15.3
Total
43,1
47.8
54
114.9
48.3




3.     Jumlah Cabang
Tanaman Sampel
Parameter ( helai )
Total
Rataan
1
2
3
S1
5,6
6.8
7,7
20,1
6,7
S2
5,5
4,5
6.1
16,1
5,3
S3
6,9
6.2
6,7
19,8
6,6
Total
18
17.5
20
55,5
18.5


















b. Pembahasan

1.     Tinggi Tanaman


Pada tinggi tanaman tomat tingginya tidak merata, ini disebabkan karena pada waktu tanaman tomat berusia sekitar 2 minggu sebagian tanaman ada yang tumbuh dengan baik dan sebagian lagi pertumbuhannya sedikit terganggu, hal ini mungkin disebabkan oleh faktor tanah. Jadi dilakukan penyisipan sebagian tanaman jagung.
2.     Jumlah Daun
Jumlah daun hampir merata disetiap tanaman tomat. Sebagian daun ada yang terkena oleh serangan hama. Juga pada daunnya terdapat gejala-gejala serangan hama tersebut, seperti daun berlubang dan bergerigi, ada juga daun yang menggulung serta terdapat bercak-bercak kuning pada daun.
3.     Jumlah cabang
Jumlah cabang sempurna akan tetapi ada cabang yang saat parameter sudah patah mungkin diakibatkan oleh serangan hama atau pun faktor lingkungan.






KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1.               Bibit tomat yang baru ditanam, baik melalui persemaian maupun langsung ditanam tidak semuanya dapat tumbuh dan bertahan menjadi tanaman dewasa beberapa diantaranya pasti ada yang mati salah satu cara mengatasinya adalah melakukan penyulaman, caranya saat tomat berumur 7–14 hari setelah tanaman lakukan penggantian bibit yang mati dengan bibit yang baru dan diambil dari bibit terdahulu atau bibit yang ditanam dengan selang waktu 7–14 hari dari awal penyemaian. Jika dalam 3 mingu setelah tanam masih ditemukan bibit yang mati tidak perlu lagi dilakukan penyulaman, sebab penyulaman pada umur lebih, dari 3 minggu akan menghasilkan tanaman yang pertumbuhan dan umur panennya tidak seragam sehingga.
2.               Tanaman ini tidak tahan hujan, sinar matahari terik, serta menghendaki tanah yang gembur dan subur
3.               Pertumbuhan tanaman yang baik dan produksi yang tinggi selain dapat dicapai dengan memperhatikan syarat-syarat tumbuh juga dengan melakukan pemeliharaan yang baik. Salah satu cara pemeliharaan tanaman yang penting adalah pemupukan.
4.               Tomat ditanam dengan  jarak tanam yaitu sistem dirempel (jarak tanam 10 x 10 cm) dan sistem bebas. Cara menanam dengan sistem bebas bertujuan utnuk membiarkan tunas-tunas tumbuh menjadi cabang besar dan berbuah.
5.               Parameter dalam penelitian ini yaitu tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah cabang.

Saran
Bagi para petani yang ingin membudidayakan tanaman tomat, haruslah memperhatikan teknik penanaman yang benar dan baik. Agar dapat meningkatkan produktifitas yang cukup tinggi. Sehingga dapat memenuhi kesejahteraan para petani itu sendiri.
            Salah satu teknik budidaya yang harus diperhatikan adalah dalam pengolahan tanah. Sebaiknya tanah diolah terlebih dahulu sebelum ditananmi bibit tomat. Dan pengendalian jasad pengganggu seperti gulma, hama dan penyakit harus dapat dilakukan secara intensif.










DAFTAR PUSTAKA

AAK.1993.Teknik Bercocok Tanam Jagung. Kanisius.Yogyakarya
Anonimus. 2004. Jagung. Serial Onlaine (http://google.com). 5 Juni 2010.
Elly, L.R. 2001. Bertanam Jagung Manis Secara Intensif. Penebar Swadaya. Jakarta.
Gembong, T. 2003. Morfologi Tumbuhan. Gadja Mada Universiti Perss. Yogyakarta.
Koswara, J. 2001. Jagung. Penebar Swadaya. Jakarta.
Mashudi.1998.Bercocok Tanam Palawija.Ganesa Exact.Bandung
Palungkun, R dan A. Budiarti. 2000. Sweet corn. Penebar Swadaya. Jakarta.
Pirno, S. 2002. Bercocok Tanam Jagung Cantel. Ganeca exact. Bandung
Purnomo, Hanny, P. 2007. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul
Penebar Swadaya. Jakarta.

Purwono. 2005. Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta
Rochani,S. 2000. Bercocok Tanam Jagung. Penebar Swadaya. Jakarta
Rukmana,R. 2000. Usaha Tani Jagung. Kanisius. Yogyakarta
Suprapto, Ir. H.S, Marzuki R.Dr., 2005.Bertanam Jagung. Penebar Swadaya. Jakarta
Warsino. 1998. Jagung Hibrida. Kanisius. Yogyakarta


About Author

Advertisement

Post a Comment

 
Top