Latar
Belakang
Bahan
organik dalam tanah adalah hasil dari dekomposisi organisme hidup yang tersusun
dari campuran polisakarida. Lignin,
protein, dan bahan-bahan organik yang berasal dari batuan dan mineral. Di dalam bahan organik selalu mengalami
penguraian sebagai akibat aktivitas mikrobia tanah. Proses ini menghasilkan unsur-unsur yang
dibutuhkan tanaman serta senyawa lainnya yang keseluruhannya dapat mempengaryhi
pertumbuhan tanaman.
Bahan organik berperan penting
sebagai buffer tanah atau penyangga kation karena dapat mencegah larut dalam
pencucian isamping berpengaruh pada struktur tanah. Ada hubungan yang erat antara karbon
dengan nitrogen dalam organik tanah yang dikenal sebagai C/N Ratio. C/N Ratio menunjukkan tingkat dekomposisi
bahan organik dalam tanah.
Kandungan karbon dalam tanah berkisar
antara 1,2—2,5%. Rata-rata bahahn
organik tanah mempunyai kandungan 58% C, oleh karena itu rata-rata bahan
organik tanah pertanian berkisar 2—6%.
Fungsi
Bahan Organik Tanah
Bahan organik tanah menjadi salah satu indikator kesehatan
tanah karena memiliki beberapa peranan kunci di tanah. Peranan-peranan kunci
bahan organik tanah dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1.
Fungsi
Biologi:
menyediakan makanan dan tempat hidup (habitat) untuk
organisme (termasuk mikroba) tanah menyediakan energi untuk proses-proses
biologi tanah memberikan kontribusi pada daya pulih (resiliansi) tanah
2.
Fungsi
Kimia:
merupakan ukuran kapasitas retensi hara tanah penting untuk
daya pulih tanah akibat perubahan pH tanah menyimpan cadangan hara penting,
khususnya N dan K
3.
Fungsi
Fisika:
mengikat partikel-partikel tanah menjadi lebih remah untuk meningkatkan
stabilitas struktur tanah meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air
perubahahan moderate terhadap suhu tanah.
Fungsi-fungsi
bahan organik tanah ini saling berkaitan satu dengan yang lain. Sebagai contoh
bahan organik tanah menyediakan nutrisi untuk aktivitas mikroba yang juga dapat
meningkatkan dekomposisi bahan organik, meningkatkan stabilitas agregat tanah,
dan meningkatkan daya pulih tanah.
Pembahasan
Bahan organik lebih banyak di daerah topsoil
dibandingkan di daerah subsoil, hal ini dikarenakan di daerah topsoil,
kandungan bahan organik di bagian topsoil lebih tinggi dibandingkan di
daerah subsoil. Hal ini disebabkan adanya aktivitas mikroorganisme dalam
kegiatan proses pelapukan dan dekomposisi bahan orgaik dimana mikroorganisme aktif
mendekomposisi pada daerah topsoil. Apabila semakin ke dalam bawah
tanah, maka aktivitas mikroorganisme akan semakin berkurang sehingga pada
daerah subsoil akan memiliki kandungan bahan organik yang lebih rendah
dibandingkan di daerah topsoil.
Sumber bahan organik terdiri dari :
a.
Sumber Primer
Diperoleh dari
jaringan tanaman berupa akar,batang, ranting, daun, bunga, dan buah. Jaringan
ini akan mengalami proses dekomposisi dan akan terangkut ke lapisan bawah serta
diingkorporasikan dengan tanah.
b.
Sumber Sekunder
Sumbernya
berasal dari hewan. Dalam kegiatannya, bintang terlebih dahulu harus
menggunakan bahan organik tanaman setelah itu barulah cacing menyumbangkan
bahan organiknya melalui hasil pembuangan kotorannya.
Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan
hasil kandungan % C-organik pada tanah GGPC sebesar 2,92 % dan Kandungan bahan
organiknya sebesar 5,03 %. Sedangkan pada tanah GM didapat hasil -26,46 % untuk
kandungan % C-Organik dan -45,61 % untuk kandungan bahan organik. Data tersebut
adalah hasil penentuan bahan organik dari metode kuantitatif. Sementara untuk
penentuan secara kualitatif untuk jjenis warna tanah pertama (GM) kandungan
bahan organik tinggi, karena memiliki tanah yang lebih hitam dan tingkat
keremahan juga lebih tinggi dibanding dengan jenis dan warna tanah pada tanah
GGPC.
Dari beberapa pembahasan diatas, dapat
diketahui apabila suatu tanah kekurangan bahan organik tanah makan akan
cenderung berwarna terang baik kuning atau merah dan kemampuan untuk menahan
air dan menyediakan unsur hara makro dan mikro yang diperlukan tanaman rendah,
sehingga tanaman yang tumbuh diatasnya tidak berwarna hijau dan batangnya
kecil. Aktifitas mikroorganisme tanah sedikit atau bahkan tidak ada. Selain
itu, jika tanah ingin digunakan sebagai tanah pertanian perlu ditambahkan bahan
organik.
Post a Comment