Pohon teh (Camellia sinensis)
berasal dari Negeri Cina, tepatnya di provisnsi Yunnan, bagian barat daya Cina.
Iklim wilayah daerah ini tersebut tropis dan sub-tropis, yang hangat dan lembab
sehingga cocok menjadi tempat bagi tanaman teh. Bahkan ada teh liar yang
berumur 2,700 tahun dan selebihnya tanaman teh yang ditanam yang mencapai usia
800 tahun ditemukan ditempat ini. Awalnya teh digunakan sebagai bahan obat –
obatan (Abad ke-8 SM), itupun sudah berumur ribuan tahun riwayatnya. Orang –
orang Cina pada waktu itu mengunyah teh (770 SM – 476 SM) mereka menikmati rasa
yang menyenangkan dari sari daun teh. Teh juga sering kali dipadukan dengan
ragam jenis makanan dan racikan sop.
Kisah yang paling banyak ditulis tentang asal usul teh
adalah cerita tentang Kaisar Shen Nung yang hidup sekitar tahun 2737 sebelum
Masehi. Selain Kaisar Shen Nung, ada banyak kisah tentang penemuan teh dan
bagaimana perkembangan teh di dunia. Yuk cek satu persatu
Kaisar Shen Nung
Kaisar Shen Nung terkenal bukan
hanya sebagai seorang Kaisar tetapi juga disebut sebagai The Divine Healer
(Sang Penyembuh dari Ilahi). Cerita penemuan teh oleh sang Kaisar juga sangat
tidak disengaja ketika daun teh pertama dari tanaman teh yang ada di kebun
Kaisar Shen Nung jatuh kedalam air panas yang sedang dimasak oleh Sang Kaisar.
Ketika daun teh tersebut terseduh dengan air panas, aroma sedap langsung muncul
membuat Sang Kaisar sangat tergoda untuk meminumnya. Bukan hanya aromanya yang
sedap, rasa sepat dan pahit yang ditimbulkan oleh daun teh juga sangat disukai
oleh Sang Kaisar karena dipercaya dapat membuat tubuh lebih segar dan menurut
penelitian Kaisar Shen Nung, minuman teh dapat menyembuhkan beberapa penyakit.
Sejak itu, Kaisar Shen Nung kerap kali meminum teh dan sejak itu teh menjadi
sangat populer di seluruh penjuru Cina.
Daruma
DARUMA adalah pembawa ajaran agama
Zen Buddha (Father of Zen Buddha) di Jepang pada tahun 600 Masehi. Terdapat
beberapa versi tentang penemuan tanaman teh di Jepang yang dihubungkan dengan
DARUMA. Legenda menyebutkan bahwa DARUMA yang sedang mempelajari agama Zen
Buddha tersebut tahan duduk bertapa tanpa tidur ataupun memejamkan matanya
selama 7 tahun (ada yang menyebutkan 9 tahun), versi lain menyebutkan DARUMA
duduk bertapa tanpa bergerak sampai akhirnya kedua kakinya lumpuh dan legenda
paling eksterm menyebutkan bahwa DARUMA sengaja merobek kedua kelopak matanya
untuk menghindari tertidur pada saat bertapa. Kelopak matanya terjatuh di tanah
dan menurut legenda keajaiban terjadi ketika tempat dimana kelopak mata
tersebut jatuh, tumbuh tanaman teh yang pertama di Jepang. Hal tersebut yang
membuat DARUMA terkenal dengan kedua matanya yang besar sebagai icon dan
dijadikan boneka terkenal dinegeri Jepang.
Lu Yu
Untuk pertama kalinya pada tahun 780
Masehi seorang cendekiawan bernama Lu Yu mengumpulkan dan membukukan temuan –
temuan akan manfaat dan kegunaan teh kedalam sebuah literatur mengenai teh,
yaitu Ch’a Cing atau The Classic of Tea. Buku tersebut menggambarkan “Teh
merupakan minuman yang membuat kita lebih bersemangat bila meminumnya,
menentramkan hati, membuka pikiran dan mencegah rasa kantuk, membuat badan
terasa ringan dan segar serta meningkatkan kemampuan berpikir.
Dinasti Ming
Pada masa Dinasti Ming (1368 –
1644), bangsa Cina mulai menyeduh teh dengan air mendidih. Dengan sedikit
adaptasi, tempat penuang anggur tradisional dari Cina yang menggunakan penutup
menjadi teko teh yang sempurna.
Huruf Cha
Teh dengan segala variasinya di
dunia dalam pengejaan dan pengucapan berasal dari sumber tunggal. “Te” berarti
teh dalam bahasa Cina Amoy. Bahasa Cina nasional dari kata teh yaitu “cha”,
sedangkan dalam Bahasa Inggris teh disebut dengan “tea”. Lalu bagaimana
penyebaran teh di dunia sehingga sampai ke Indonesia?
Jalur Sutera
Selama masa pemerintahan Dinasti
Han, Tang, Soon dan Yuan, komoditas Teh diperkenalkan ke dunia luar ( dari Cina
) melalui pertukaran kebudayaan menyeberangi Asia Tengah menyelusuri benua
Eropa sambil memperdagangkan kain sutera (disebut Jalur Sutera).
East India Company
East India Company atau Perusahaan
Hindia Timur Britania yang didirikan oleh Ratu Elizabeth I pada 31 Desember
1600 yang bertujuan untuk memonopoli perdagangan di Hindia Timur. Pada tahun
1669, East India Company mendapatkan lisensi dengan mendatangkan teh dari Cina
ke Inggris menggunakan kapal Elizabeth I. Monopoli perdagangan teh dikuasainya
sampai dengan tahun 1833.
Boston Tea Party
East India Company pada tahun 1773
boleh berdagang Teh langsung dari Cina ke Amerika dengan memotong jalur perdagangan
dan perpajakan yang merugikan eksportir Eropa dan importir Amerika. Sehingga
mengakibatkan marahnya penduduk Boston, dengan cara membuang seluruh peti yang
berisi komoditas Teh kedalam laut dikenal sebagai BOSTON TEA PARTY yang
berakibat pula tercetusnya revolusi Bangsa Amerika terhadap penjajahan bangsa
Inggris. Tanaman teh pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1684, berupa biji
teh dari Jepang yang dibawa oleh seorang Jerman bernama Andreas Cleyer, dan
ditanam sebagai tanaman hias di Jakarta. Pada tahun 1694, seorang pendeta
bernama F. Valentijn melaporkan melihat perdu teh muda berasal dari Cina tumbuh
di Taman Istana Gubernur Jenderal Champuys di Jakarta. Pada tahun 1826 tanaman
teh berhasil ditanam melengkapi Kebun Raya Bogor, dan pada tahun 1827 di Kebun
Percobaan Cisurupan, Garut, Jawa Barat. Berhasilnya penanaman percobaan skala
besar di Wanayasa (Purwakarta) dan di Raung (Banyuwangi) membuka jalan bagi
Jacobus Isidorus Loudewijk Levian Jacobson, seorang ahli teh, menaruh landasan
bagi usaha perkebunan teh di Jawa.
Pada tahun 1828 masa pemerintahan
Gubernur Van Den Bosh, Teh menjadi salah satu tanaman yang harus ditanam rakyat
melalui politik Tanam Paksa ( Culture Stelsel ).
Sejarah
Tanaman Teh Masuk Ke Indonesia
Tanaman teh pertama kali masuk ke
Indonesia pada tahun 1684, berupa biji teh dari Jepang yang dibawa Andreas
Cleyer dan ditanam sebagai tanaman hias di Jakarta. Pada 1694, pendeta F
Valentijn melaporkan, perdu teh muda berasal dari Tiongkok tumbuh di Taman
Istana Gubernur Jenderal Champhuys di Jakarta.
Kemudian pada tahun 1826, tanaman
teh berhasil ditanam melengkapi Kebun Raya Bogor. Berlanjut pada 1827 di kebun
percobaan Cisurupan, Garut, Jawa Barat. Berhasilnya penanaman percobaan skala
besar di Wanayasa (Purwakarta) dan di Raung (Banyuwangi) membuka jalan bagi
Jacobus Isidorus Loudewijk Levian Jacobson, seorang ahli teh, menaruh landasan
bagi usaha perkebunan teh di Jawa.
Teh dari Jawa pertama kali diterima
di Amsterdam pada 1835. The jenis assam mulai masuk ke Indonesia (Jawa) dari
Sri Langka (Ceylon) pada 1877, dan ditanam oleh RE Kerkhoven di kebun Gambung,
Jawa Barat. Dengan masuknya teh assam ke Indonesia, secara berangsur tanaman
teh cina diganti dengan teh assam.
Sejak itu pula, perkebunan teh di
Indonesia berkembang semakin luas. Pada tahun 1910 mulai dibangun perkebunan
teh di daerah Simalungun, Sumatera Utara dan menyebar hingga sekarang dengan
segala budaya minum teh yang mempengaruhi perkembangannya di Indonesia.
Post a Comment