PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tomat (Solanum lycopersicum syn.
Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan
asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan
tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat
merupakan keluarga dekat Kata
"tomat" berasal dari kata dalam bahasaÃ’dari kentang. Nahuatl,
tomat. Ditanam sebagai tanaman buah di ladang, pekarangan, atau ditemukan liar
pada ketinggian 1--1600 m dpl. Tanaman ini tidak tahan hujan, sinar matahari
terik, serta menghendaki tanah yang gembur dan subur. Terna setahun ini tumbuh
tegak atau bersandar pada tanaman lain, tinggi 0,5--2,5 m, bercabang banyak,
berambut, dan berbau kuat. Batang bulat, menebal pada buku-bukunya, berambut
kasar warnanya hijau keputihan. Daun majemuk menyirip, letak berseling,
bentuknya bulat telur sampai memanjang, ujung runcing (acutus), pangkal
membulat, helaian daun yang besar tepinya berlekuk, helaian yang lebih kecil
tepinya bergerigi, panjang 10--40 cm, warnanya hijau muda. Bunga majemuk,
berkumpul dalam rangkaian berupa tandan, bertangkai, mahkota berbentuk bintang,
warnanya kuning. Tomat adalah komoditas hortikultura yang
penting, tetapi produksinya baik kuantitas dan kualitas masih rendah. Hal ini
disebabkan antara lain tanah yang keras, miskin unsur hara mikro serta hormon,
pemupukan tidak berimbang, serangan hama dan penyakit, pengaruh cuaca dan
iklim, serta teknis budidaya petani kami berupaya
membantu petani dalam peningkatan produksi secara Kuantitas dan Kualitas dengan
tetap memelihara Kelestarian lingkungan (Aspek K-3), agar petani dapat
berkompetisi di era perdagangan bebas. Tanaman yang berupa perdu atau
pohon umumnya perlu pemangkasan. Pemangkasan ini dimaksudkan antara lain untuk membentuk
pohon, mengurangi daun, mempercepat pembuahan, meremajakan tanaman, dan
lain-lain (Rochani,
2000).
Tomat merupakan tanaman yang dipanen
berkali-kali. Rata-rata pada satu kali pertanaman tomat dapat dipanen sebanyak
8-10 kali, namun jika pertumbuhan baik dapat mencapai 15 kali dengan selang 2-3
hari sekali untuk setiap panen. Petani tomat membedakan tiga tingkat
kematangan saat dipetik, yaitu hijau
tua, merah muda (pecah warna) dan merah tua (Marpaung, 1997). Cara untuk
menentukan indeks panen adalah dengan mengadakan perubahan fisio-kimia yang
terjadi selama proses pematangan buah yaitu berturut-turut: green mature, break, turning, pink, light red and red. Buah tomat
dapat dipanen dengan cara dipetik dengan tangan (cara tradisional) (AAK, 2001).
Secara umum
pemangkasan dilakukan dengan memotong cabang/ranting yang tumbuhnya tidak
tepat, memotong tunas-tunas air, atau memotong ranting-ranting yang kena
penyakit. Pemangkasan yang penulis lakukan setiap seminggu sekali selama pertumbuhannya,
tiap pohon hanya ditinggalkan sua cabang dan masing-masing cabang dibiarkan
tumbuh masing-masing tiga tandan, dan buah yang dibiarkan masing-masing tandan
disisakan 5 buah yang dipelihara agar menghasilkan buah yang besar (Anonimus,
2004).
Tomat merupakan
buah klimaterik yang dalam proses pemasakannya
disertai dengan peningkatan laju respirasi dan produksi etilen yang
disertai dengan terjadinya perubahan fisik dan kimia. Proses pematangannya
berlangsung walau telah dipetik dari pohonnya. Respirasi klimaterik pada buah
tomat akan mulai terjadi bersamaan dengan tercapainya ukuran maksimum dari
buah.
Jenis tomat banyak yang dikenal di pasaran,
antara lain sebagai berikut:
1.
Tomat Martha/TW (var. validum Bailey). Berbentuk agak
lonjong dan teksturnya keras.
2.
Tomat apel atau pir (var. pyriforme Alef). Berbentuk
bulat seperti buah apel atau pir.
3.
Tomat kentang atau tomat daun lebar (var. grandifolium Bailey). Ukuran buahnya
lebih besar dibandingkan dengan tomat apel.
4.
Tomat Cherry (var. cerasiforme (Dun) Alef). Buahnya
yang berukuran kecil berbentuk bulat atau bulat memanjang. Warnanya merah atau
kuning (Direktorat Gizi Departemen Kesehatan R.I (1990) .
Buah tomat juga mengandung zat pembangun jaringan tubuh manusia dan zat
yang dapat meningkatkan energi untuk bergerak dan berpikir, yaitu karbohidrat,
protein, lemak dan kalori. Selain memiliki rasa yang enak, buah tomat juga
merupakan sumber vitamin A dan C yang sangat baik (Wener, 2000).
Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum ) mulai dari perkecambahan,
penanaman di polibeg, pemupukan dan perawatan tanaman.
TINJAUAN PUSTAKA
Tomat
merupakan tanaman asli di Benua Amerika yang tersebar dari Amerika Tengah
hingga Amerika Selatan. Tanaman tomat pertama kali dibudidayakan oleh suku Inca
dan suku Aztee pada tahun 700 SM. Sementara itu, bangsa Eropa mulai mengenal
tomat sejak Christophorus Columbus pulang berlayar dari Amerika dan tiba di
Pantai San Salvador. Di Eropa, orang-orang menamai tomat dengan berbagai
julukan. Orang Prancis menyebut tomat dengan sebutan apel cinta, dan orang
Jerman menyebut tomat dengan sebutan apel surga. Tahun 1821, orang-orang
Lousiana di New Orleans mulai memakai tomat dalam berbagai menu masakan mereka.
Kemudian, berita ini cepat menyebar sehingga banyak ditiru masyarakat luas yang
menggunakan tomat sebagai campuran
masakan seafood (Prajawati, 2006).
Klasifikasikan tanaman tomat
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi
: Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub divisi
: Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas
: Dicotyledoneae (berbiji berkeping satu)
Ordo :
Tubiflorae
Famili
: Solanaceae
Genus :
Lycopersicon
Spesies
: Lycopersicon esculentum Mill
(Atherton dan
Rudich, 1986).
Morfologi Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum )
Akar
Akar (radix) adalah bagian
pokok yang nomor tiga (disamping batang dan daun) bagi tumbuhan yang tubuhnya
telah merupakan kormus. Akar pada tanaman tomat yaitu akar serabut, akar yang
lemah membuat tanaman bisa tumbang oleh sebab itu tanaman dibantu oleh lanjaran
agar akar tetap bertumbuh dengan baik dan pertumbuhan tanaman tetap bagus (Purwono,
2005).
Batang
Batang (caulus) merupakan bagian
tubuh tumbuhan yang amat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan,
batang dapat disamalkan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pada tanaman tomat (Solanum lycopersicum ) memiliki bentuk
batang bulat (teres) dan bercabang. Dan berbentuk batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras
(Gembong, 2003).
Daun
Daun
( Filum ) merupakan baian tumbuhan
tang penting dikarenakan daun tempat fotosintesis dan berfotosintesa untuk
mendapatkan sumber energi untuk berkembang melalui bantuan matahari. Daun pada
tanaman tomat memiliki ciri bulat dan disetiap pinggir daun bergelombang dan
pada ujung daun membentuk sadekit tajam.Permukan daun sangat halus yang dibalut
oleh lilin pada daun sehingga bila daun terkena air tidak basah (Rochani, 2000).
Bunga
Bunga majemuk, berkumpul dalam rangkaian berupa tandan, bertangkai,
mahkota berbentuk bintang, warnanya kuning (Purnomo, 2007 ).
Buah
Buah
tomat saat ini merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai
ekonomi tinggi dan masih memerlukan penanganan serius, terutama dalam hal
peningkatan hasilnya dan kualitas buahnya. ). Buahnya yang berukuran kecil
berbentuk bulat atau bulat memanjang. Warnanya merah atau kuning. Buah tomat
juga mengandung zat pembangun jaringan tubuh manusia dan zat yang dapat
meningkatkan energi untuk bergerak dan berpikir, yaitu karbohidrat, protein,
lemak dan kalori. Selain memiliki rasa yang enak, buah tomat juga merupakan
sumber vitamin A dan C yang sangat baik (Palungkun dkk, 2000).
Syarat Tumbuh Tanaman Iklim Tomat (Solanum lycopersicum )
Daerah Penyebaran
Budidaya tomat dapat dilakukan dari ketinggian 01.250 mdpl, dan tumbuh optimal di dataran tinggi >750 mdpl, sesuai dengan jenis/varietas yang diusahakan dg s
hu siang hari 24°C dan malam hari
antara 15°C 20°C. Pada temperatur tinggi
(diatas 32°C) warna buah tomat cenderung
kuning, sedangkan pada temperatur yang
tidak tetap (tidak stabil) warna
buah tidak merata (Purwono, 2005).
Tinggi Tempat
Tanaman tomat bisa
tumbuh baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah, tergantung varietasnya.
Tanaman tomat dapat tumbuh baik di dataran tinggi (lebih dari 700 m dpi),
dataran medium (200 m - 700 m dpi), dan dataran rendah (kurang dari 200 m dpl).
Faktor temperatur dapat mempengaruhi warna buah. Pada temperatur tinggi
(di atas 32°C) warna buah tomat cenderung kuning, sedangkan pada temperatur
tidak tetap warna buah cenderung tidak merata. Temperatur ideal dan berpengaruh
baik terhadap warna buah tomat adalah antara 24°C - 28°C yang umumnya merah
merata . Keadaan temperatur dan kelembaban yang tinggi, berpengaruh kurang baik
terhadap pertumbuhan, produksi dan kualitas buah tomat. kelembaban yang relatip
diperlukan untuk tanaman tomat adalah 80 %. Tanaman tomat memerlukan
intensitas cahaya matahari sekurang–kurangya 10-12 jam setiap hari
(Sastrahidayat. 1992).
Curah
Hujan
Curah
hujan 750-1250 mm/tahun, curah hujan yang tinggi dapat menghambat persarian.
Kelembaban relatif yang tinggi sekitar 25% akan
merangsang pertumbuhan tanaman yang masih muda karena asimilasi CO2 menjadi
lebih baik melalui stomata yang membuka lebih banyak, tetapi juga akan
merangsang mikroorganisme pengganggu tanaman dan ini berbahaya bagi tanaman
sehingga produksi bisa menurun (Palungkun dkk, 2000).
Temperatur
Temperatur ideal dan berpengaruh baik terhadap warna buah tomat adalah
antara 24°C - 28°C yang umumnya merah merata . Keadaan temperatur dan
kelembaban yang tinggi, berpengaruh kurang baik terhadap pertumbuhan, produksi
dan kualitas buah tomat. kelembaban yang relatip diperlukan untuk tanaman tomat
adalah 80 % (Palungkun dkk, 2000).
Tanah
Pilih lahan gembur dan subur yang sebelumnya tidak
ditanami tomat, cabai, terong, tembakau dan kentang. Untuk mengurangi nematoda
dalam tanah genangilah tanah dengan air selama dua minggu. Bila pH rendah berikanlah kapur dolomite 150 kg/1000 m2 dan
disebar serta diaduk rata pada umur 2-3 minggu sebelum tanam. Buatlah bedengan selebar 120-160 cm untuk barisan ganda dan
40-50 cm untuk barisan tunggal. Buatlah parit
selebar 20-30 cm diantara bedengan dengan kedalaman 30 cm untuk pembuangan air.
Berikan pupuk dasar 4 kg Urea /ZA + 7,5 kg TSP + 4 kg KCl
per 1000 m2 diatas bedengan, aduk dan ratakan dengan tanah. Atau jika pakai Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg / 1000
m2 dicampur rata dengan tanah di atas bedengan. Jika
pakai Mulsa plastik, tutup bedengan pada siang hari. Biarkan selama 5-7 hari
sebelum tanam. Buat lubang tanam dengan jarak 60 x
80 cm atau 60 x 50 cm di atas bedengan, diameter 7-8 cm sedalam 15 cm (Warsino, 1998 ).
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di
kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara Kelurahan
Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Kota Madya Medan, Provinsi Sumatera Utara
dengan ketinggian tempat 25 m dpl serta topografi datar. Penelitian di mulai di
Bulan Desember 2012 sampai
dengan Selesai.
Bahan Dan Alat
a. Bahan
- Tomat (Solanum lycopersicum )
- Bahan organik
- Pupuk NPK
b. Alat
- Gembor
Metode Penelitan
Beby Polibeg : Dengan
diameter 3.5 mm
Polibeg besar : Dengan ukuran 5
kilogram
Jarak tanam : 10 cm x 10 cm
Jumlah
populasi/polibrg : 2 Tanaman
PELAKSANAAN PENELITIAN
Persiapan Areal
Areal yang digunakan untuk percobaan ini di lakukan di rumah kasa. Areal yang digunakan hendaknya lahan yang
baik dengan topografi datar. Dan menggunakan penopang tanaman berupa
kayu yang di buat sama percisnya dengan meja
Persiapan Polibeg
Polibeg yang digunakan pertama kali
yaitu polibeg kecil yang dinamakan beby polibeg dan benih sudah berumur satu
minggu di pindahkan ke polibek yang berukuran lima kilogram.
Penyemaian
Sebelum
benih di tanam di beby polibeg, benih di rendam terlebih dahulu di dalam air
selama 5 menit, kemudian benih yang sudah direndam tanam ke dalam beby
polibeg sebanyak 2 butir. Setelah benih tumbuh
menjadi bibit pindahkan ke dalam polibeg yang berukuran lebih besar ( ukuran 5
kilogram ) supaya perakaran tanaman lebih baik. Agar tanaman tidak menjalar
keluar dari polibeg tanaman di ikan kan oleh sebuah penopang yaitu sebuah kayu
atau bambu dan tanaman di ikatkan oleh tali rapia yang tipis supaya tanaman
tumbuh keatas dan tidak menjalar kemana – kemana dan memudahkan waktu
pemanenan.
Pemupukan
Pemberian
pupuk pada penelitian yang sedang berlangsung yaitu pemberian pupuk organik
sapi yang aplikasinya seminggu sebelum benih yang sudah disemaikan dipindahkan.
Pemberian pupukanorganik NPK 16 -16 -16 di berikan ketanaman setelah bibit di
pindahkan ke polibeg yang lebih besar dan aplikasinya 5 butir pupuk NPK untuk
satu polibeg.
Penyisipan
Penyisipan dilakukan pada tanaman yang tumbuh kurang subur, abnormal dan
mati baik karena faktor lingkungan,faktor genetik,maupun karena terserang hama
dan penyakit.
Pemeliharaan tanaman
Penyiangan
Penyiangan dilakukan terhadap gulma yang tumbuh
disekitar tanaman. Penyiangan bertujuan untuk menghindari persaingan antara
gulma dan tanaman jagung dalam menyerap unsur hara selain itu gulma juga
berpotensi sebagai sarang bagi hama dan penyakit.
Penyiraman
Penyiraman tanaman sayuran banyak membutuhkan air seperti halnya tanaman tomat, sayuran daun mengandung ± waktu penyiraman yang baik ialah pada sore hari perlu diketahui bahwa maksud dari penyiraman yaitu Menggantikan air yang sudah banyak menguap pada siang hari, mengembalikan kekuatan tanaman pada keadan tanaman dimalam hari, Penambahan terhadap tanaman yang kekurangan air. Penyiraman hendaknya dilakukan dengan hati–hati, dan diusahakan tidak atau jangan sampai mengenai daun karena tanaman akan mudah menderita penyakit seperti virus. Penyiraman yang dilakukan penyusun menggunakan alat berupa gembor dan dilakukan pada sore hari dengan tujuan mengurangi penguapan.
Penyiraman tanaman sayuran banyak membutuhkan air seperti halnya tanaman tomat, sayuran daun mengandung ± waktu penyiraman yang baik ialah pada sore hari perlu diketahui bahwa maksud dari penyiraman yaitu Menggantikan air yang sudah banyak menguap pada siang hari, mengembalikan kekuatan tanaman pada keadan tanaman dimalam hari, Penambahan terhadap tanaman yang kekurangan air. Penyiraman hendaknya dilakukan dengan hati–hati, dan diusahakan tidak atau jangan sampai mengenai daun karena tanaman akan mudah menderita penyakit seperti virus. Penyiraman yang dilakukan penyusun menggunakan alat berupa gembor dan dilakukan pada sore hari dengan tujuan mengurangi penguapan.
Pengaturan Tanam
Pengaturan
yang dilakaukan yaitu polibeg diletakan diatas penopang yang terbut dari kayu
yang menyerupai meja dan di susun dengan pola tanam mata lima dengan jarak
tanam 10 cm x 10 cm, dan jarak polibeg dengan polibeg lain yaitu 30 cm.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian yang dilakukan dalam penelitian ini baik hama dan penyakit masih menggunakan cara manual.
Pengendalian yang dilakukan dalam penelitian ini baik hama dan penyakit masih menggunakan cara manual.
Parameter Pengamatan
Tinggi Tanaman (cm)
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan pada saat berumur 1 MST di polibeg
besar. Pengukuran dimulai pangkal tanaman sampai ujung daun tertinggi yaitu
pada tajuk daun yang melengkung yang paling tinggi. Pengukuran ini dilakukan
dengan interval 1 minggu sekali
Jumlah Daun (helai)
Pengukuran jumlah daun dilakukan pada saat berumur 1 MST. Pengukuran ini
dilakukan dengan interval 1 minggu sekali sampai akhir pertumbuhan vegetatif. Daun
yang diukur adalah daun yang telah terbuka sempurna.
Jumlah Cabang
Jumlah cabang dihitung yang
terdapat pada setiap tanaman sampel, lalu diambil rataannya. Penghitungan jumlah
cabang dilakukan mulai umur 1 MST dengan interval 1 minggu sekali sampai tanaman berbunga.
HASIL dan PEMBAHASAN
a. Hasil
1. Tinggi Tanaman Tomat
Tanaman Sampel
|
Parameter ( cm )
|
Total
|
Rataan
|
||
1
|
2
|
3
|
|||
S1
|
24,8
|
26,5
|
28,7
|
80,1
|
26,7
|
S2
|
18,7
|
17,4
|
17,2
|
53,3
|
17,1
|
S3
|
19,6
|
17,9
|
15,5
|
53,7
|
17,6
|
Total
|
63,1
|
61,8
|
61,6
|
186,5
|
62,16
|
2. Jumlah Daun Tanaman Tomat
Tanaman Sampel
|
Parameter ( helai )
|
Total
|
Rataan
|
||
1
|
2
|
3
|
|||
S1
|
15,6
|
17,3
|
18,9
|
51.8
|
17.2
|
S2
|
13,3
|
15,7
|
18,2
|
47,2
|
15.7
|
S3
|
14.2
|
14,8
|
16,9
|
45.9
|
15.3
|
Total
|
43,1
|
47.8
|
54
|
114.9
|
48.3
|
3. Jumlah Cabang
Tanaman Sampel
|
Parameter ( helai )
|
Total
|
Rataan
|
||
1
|
2
|
3
|
|||
S1
|
5,6
|
6.8
|
7,7
|
20,1
|
6,7
|
S2
|
5,5
|
4,5
|
6.1
|
16,1
|
5,3
|
S3
|
6,9
|
6.2
|
6,7
|
19,8
|
6,6
|
Total
|
18
|
17.5
|
20
|
55,5
|
18.5
|
b. Pembahasan
1.
Tinggi Tanaman
Pada tinggi tanaman
tomat tingginya tidak merata,
ini disebabkan karena pada waktu tanaman tomat berusia sekitar 2 minggu sebagian tanaman ada
yang tumbuh dengan baik dan sebagian lagi pertumbuhannya sedikit terganggu, hal
ini mungkin disebabkan oleh faktor tanah. Jadi dilakukan penyisipan sebagian
tanaman jagung.
2.
Jumlah Daun
Jumlah daun hampir
merata disetiap tanaman tomat. Sebagian daun ada yang terkena oleh serangan hama. Juga pada daunnya
terdapat gejala-gejala serangan hama tersebut, seperti daun berlubang dan
bergerigi, ada juga daun yang menggulung serta terdapat bercak-bercak kuning
pada daun.
3.
Jumlah
cabang
Jumlah cabang sempurna akan tetapi ada cabang yang saat parameter sudah
patah mungkin diakibatkan oleh serangan hama atau pun faktor lingkungan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.
Bibit tomat yang baru ditanam, baik melalui
persemaian maupun langsung ditanam tidak semuanya dapat tumbuh dan bertahan
menjadi tanaman dewasa beberapa diantaranya pasti ada yang mati salah satu cara
mengatasinya adalah melakukan penyulaman, caranya saat tomat berumur 7–14 hari
setelah tanaman lakukan penggantian bibit yang mati dengan bibit yang baru dan
diambil dari bibit terdahulu atau bibit yang ditanam dengan selang waktu 7–14
hari dari awal penyemaian. Jika dalam 3 mingu setelah tanam masih ditemukan
bibit yang mati tidak perlu lagi dilakukan penyulaman, sebab penyulaman pada
umur lebih, dari 3 minggu akan menghasilkan tanaman yang pertumbuhan dan umur
panennya tidak seragam sehingga.
2.
Tanaman ini tidak tahan hujan, sinar matahari
terik, serta menghendaki tanah yang gembur dan subur
3.
Pertumbuhan tanaman yang baik dan produksi yang
tinggi selain dapat dicapai dengan memperhatikan syarat-syarat tumbuh juga
dengan melakukan pemeliharaan yang baik. Salah satu cara pemeliharaan tanaman
yang penting adalah pemupukan.
4.
Tomat ditanam dengan jarak tanam yaitu sistem dirempel (jarak
tanam 10 x 10 cm) dan sistem bebas. Cara menanam dengan sistem bebas bertujuan
utnuk membiarkan tunas-tunas tumbuh menjadi cabang besar dan berbuah.
5.
Parameter dalam penelitian ini yaitu tinggi tanaman,
jumlah daun dan jumlah cabang.
Saran
Bagi para petani yang ingin membudidayakan tanaman tomat, haruslah
memperhatikan teknik penanaman yang benar dan baik. Agar dapat meningkatkan
produktifitas yang cukup tinggi. Sehingga dapat memenuhi kesejahteraan para
petani itu sendiri.
Salah satu teknik budidaya yang
harus diperhatikan adalah dalam pengolahan tanah. Sebaiknya tanah diolah
terlebih dahulu sebelum ditananmi bibit tomat. Dan pengendalian jasad
pengganggu seperti gulma, hama
dan penyakit harus dapat dilakukan secara intensif.
DAFTAR PUSTAKA
AAK.1993.Teknik Bercocok Tanam Jagung.
Kanisius.Yogyakarya
Anonimus. 2004. Jagung. Serial
Onlaine (http://google.com). 5 Juni 2010.
Elly, L.R. 2001.
Bertanam Jagung Manis Secara Intensif.
Penebar Swadaya. Jakarta .
Gembong, T.
2003. Morfologi Tumbuhan. Gadja Mada
Universiti Perss. Yogyakarta .
Koswara, J.
2001. Jagung. Penebar Swadaya. Jakarta .
Mashudi.1998.Bercocok Tanam Palawija.Ganesa
Exact.Bandung
Palungkun, R dan
A. Budiarti. 2000. Sweet corn.
Penebar Swadaya. Jakarta .
Pirno, S. 2002. Bercocok Tanam Jagung Cantel. Ganeca
exact. Bandung
Purnomo, Hanny, P. 2007. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul
Penebar Swadaya. Jakarta .
Purwono. 2005. Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya.
Jakarta
Rochani,S. 2000.
Bercocok Tanam Jagung. Penebar
Swadaya. Jakarta
Rukmana,R. 2000.
Usaha Tani Jagung. Kanisius.
Yogyakarta
Suprapto, Ir.
H.S, Marzuki R.Dr., 2005.Bertanam Jagung.
Penebar Swadaya. Jakarta
Warsino. 1998. Jagung Hibrida. Kanisius. Yogyakarta
Post a Comment