DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI..............................................................................................
i
KATA PENGANTAR...............................................................................
ii
PENDAHULUAN.....................................................................................
1
IDENTITAS / PROPIL
PERUSAHAAN..............................................
2
TINJAUAN
PUSTAKA...........................................................................
5
Perencanaan
Produksi...........................................................................
5
Proses
Produksi.....................................................................................
6
Pengendalian
/ Kontrol Kualitas Dan Kualitas Produk........................ 7
KESIMPULAN dan SARAN...................................................................
8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................
9
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini. Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan moral ataupun material sehingga penulis eapat menyelesaikan makalah
ini.
Saya menyadari terdapat banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini, oleh karena itu saya mengharapakan kritik dan saran yang
membangun. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya selaku
penulis dan umumnya bagi para pembaca.
Penyusun,
Nurhabli
Ridwan
BAB I
PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
Menurut Downey & Erickson (1987)
adalah semua kegiatan bisnis yang terlibat pada aliran sistem komoditi dari
masukan usaha tani, usaha tani, pemrosesan, penyebaran, penyimpanan, pemasaran
komoditi tersebut sampai pada konsumen akhir. Agribisnis merupakan suatu sistem
yang terdiri dari beberapa subsistem/sektor pengadaan dan penyaluran sarana
produksi (input), proses produksi (kegiatan pengolahan komoditas primer
menjadi produk olahan) dan proses output. Subsistem
pengolahan/produksi disebut juga agroindustri yang terdiri dari agroindustry
hulu yaitu penghasil input pertanian dan agroindustri hilir yaitu industri
pengolahan hasil pertanian primer dan bahkan lebih luas lagi mencakup industri
sekunder dan tersier yaitu mengolah lebih lanjut dari produk olahan hasil
pertanian primer. Salah satu contoh perusahan dalam sector produksi yaitu PT
SINAR SOSRO.
PT Sinar Sosro sebagai salah satu
perusahaan nasional yang berfokus pada produksi minuman teh telah bertahan sekian
lama dan tetap menjadi market leader untuk produk minuman teh. Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam
kemasan yang pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga
pendirinya yakni Sosrodjojo. PT. Sinar
Sosro merupakan perusahaan pertama di Indonesia dan Di dunia yang berani
mengolah dan menjual teh dalam kemasan untuk dijual kepada masyarakat.
Perusahaan ini semakin berkembang walaupun telah bermunculan perusahaan –
perusahaan lain yang memproduksi produk yang sama. Dalam perusahaan besar
biasanya memiliki beberapa manajemen, diantaranya strategi dan pemasaran.
Tujannya membuat perusahaan PT. Sosro untuk tetap berkembang meskipun mendapatkan saingan.
Pada masa sekarang ini, seiring dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pertumbuhan dan perkembangan
perekonomian telah memasuki era globalisasi. Hal ini menyebabkan kompetisi
dalam dunia bisnis menjadi semakin tajam. Konsumen yang merupakan orientasi
dalam suatu bisnis merupakan kunci utama dalam memenangkan persaingan ini.
Apalagi konsumen pun semakin kritis dalam memilih suatu produk atau jasa yang
hendak dibeli.
Produk-produk baru tersebut mendorong
timbulnya usaha baru diberbagai bidang untuk memasarkan produk yang tepat.
Tetapi dalam kenyataannya tidaklah mudah untuk memasarkan suatu produk, selain
faktor persaingan yang semakin meningkat, perkembangan yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat dewasa ini cenderung membawa perilaku konsumen. Seperti
yang diketahui, bahwa dalam suatu sistem perekonomian terdapat banyak suatu
industri. Dengan semakin banyaknya perusahaan atau produsen yang ikut berperan
dalam siklus bisnis ini, tentu akan memancing tingkat persaingan kearah yang
lebih tinggi dan ketat untuk memenangkan konsumen dan memuaskan selera mereka.
Untuk mengimbangi perekonomian global
yang cepat berubah ini setiap pelaku bisnis dituntut untuk dapat meningkatkan
daya saing dengan para pesaing-pesaingnya, baik itu pelaku bisnis yang
menawarkan produk, jasa atau campuran antara produk dan jasa. Dewasa ini salah
satu jenis industri yang mengalami perkembangan industri yaitu yang menawarkan produk makanan dan minuman. Hal ini dapat
dilihat dari semakin beragamnya jenis minuman ringan, seperti jenis minuman
dengan rasa teh, buah-buahan, dan jenis minuman bersoda, juga banyak
merek-merek minuman ringan yang dijual dipasaran seperti Fresh Tea,
Lipton Ice Tea, Tekita, Teh Tjong Dji, Green Tea, Teh Kotak, Sprite, Fanta, dan
Coca cola. Demi memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam. Salah satu produk
minuman dengan rasa teh yang telah lama
dikenal di Indonesia adalah Teh Botol Sosro, yang di produksi oleh PT. Sinar
Sosro.
Perusahaan ini memiliki jaringan
distribusi yang cukup baik dan terorganisir, dengan membangun pabrik dan gudang
distribusi yang tersebar di berbagai daerah. Tujuannya adalah untuk lebih
mendekatkan diri dengan pelanggan serta mempermudah dalam penyaluran produk,
sehingga dapat memenuhi permintaan dan pencapaian kepuasan konsumen.
BAB II
IDENTITAS / PROPIL PERUSAHAAN
II. SEJARAH TENTANG PT. SOSRO
Seiring dengan perkembangan bisnis perusahaan, maka
sejak Tanggal 27 November 2004, PT SINAR SOSRO dan PT GUNUNG SLAMAT bernaung
dibawah perusahaan induk (holding company) yakni PT ANGGADA PUTRA REKSO MULIA
(Grup Rekso) yang berkantor Pusat di :
Berdiri pada tahun 1974, PT SINAR SOSRO merupakan
perusahaan minuman teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia
dan di dunia.
Dasar atau Filosofi PT. Sinar Sosro adalah Niat Baik yang di jabarkan dalam 3K dan RL yakni :
Dasar atau Filosofi PT. Sinar Sosro adalah Niat Baik yang di jabarkan dalam 3K dan RL yakni :
- Peduli
terhadap KUALITAS
- Peduli
terhadap KEAMANAN
- Peduli
terhadap KESEHATAN
- Serta RAMAH LINGKUNGAN
Keterangan untuk produk PT. Sinar Sosro :
Teh botol Sosro menggunakan bahan baku : air, gula
industri dan teh hijau yang dicampur dengan bunga melati dan bunga gambir
(dikenal dengan teh wangi).
Bahan baku teh untuk produk-produk PT. SINAR SOSRO
disuplai oleh PT. GUNUNG SLAMAT, sedangkan bahan baku teh tersebut dikelolah
oleh PT. AGRO PANGAN selaku sister company. Bahan baku teh untuk PT. Sinar
Sosro berasal dari:
ü Perkebunan
Teh Gunung Rosa di Cianjur
ü Perkebunan
Teh Gunung Manik di Cianjur
ü Perkebunan
Teh Gunung Cempaka di Cianjur
ü Perkebunan
Teh Gunung Satria di Garut
ü Perkebunan
Teh Daerah Neglasari di Garut
ü Perkebunan
Teh Daerah Cukul di Pangalengan
ü Perkebunan
Teh Daerah Sambawa di Tasikmalaya
Kesegaran,
rasa serta higinitas dari produk menjadi salah satu konsentrasi PT. SINAR SOSRO
dalam menghasilkan produk-produk yang berkualitas. PT. SINAR SOSRO berkantor
pusat di Gedung Graha SOSRO, Jl. Sultan
Agung Km. 28 Kelurahan Medan Satria Bekasi 17132.
SOSRO
merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di
Indonesia. Nama SOSRO diambil dari nama keluarga pendirinya yakni SOSRODJOJO.
Tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo
memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat
memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap
Botol dimana daerah penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah.
Pendiri PT.
SOSRO
Tahun 1953, Keluarga Sosrodjojo
mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke ibukota Jakarta untuk
memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang sudah sangat terkenal di daerah Jawa
Tengah.Perjalanan memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini dimulai dengan
melakukan strategi CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di kota
Jakarta.
Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk
memperkenalkan Teh Cap Botol dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di
tempat. Setelah seduhan tersebut siap, teh tersebut dibagikan kepada
orang-orang yang ada di pasar. Tetapi cara ini kurang berhasil karena teh yang
telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga
pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh
langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk
selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi
cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa, sebagian besar tumpah dalam
perjalanan dari kantor ke pasar. Hal ini disebabkan pada saat tersebut jalanan
di kota Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang.
Akhirnya muncul ide untuk membawa
teh yang telah diseduh di kantor, dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan.
Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis juga
bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara
sebelumnya. Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh siap minum (ready
to drink tea) dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974 didirikan PT SINAR SOSRO
yang merupakan pabrik teh siap minum
dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan di dunia.
Bisnis SOSRO sampai dengan saat ini sudah dijalankan oleh tiga Generasi
SOSRODJOJO yakni :
|
F Generasi Pertama
(Pendiri Grup Sosro) :
v Bapak Sosrodjojo (Alm.)
F Generasi Kedua
v Bapak Soemarsono Sosrodjojo (Alm.)
v Bapak Soegiharto Sosrodjojo
v Bapak Soetjipto Sosrodjojo
v Bapak Surjanto Sosrodjojo
Sejak awal tahun 1990, bisnis ini
telah mulai dikelola oleh cucu Bapak Sosrodjojo atau dapat juga disebut dengan Generasi Ketiga
Pengembangan bisnis minuman teh selanjutnya dilakukan oleh dua perusahaan :
Pengembangan bisnis minuman teh selanjutnya dilakukan oleh dua perusahaan :
PT. SINAR
SOSRO, perusahan yang memproduksi Teh Siap Minum Dalam Kemasan.
Produk-produknya adalah Tehbotol Sosro, Fruit Tea Sosro, Joy Tea Green Sosro,
TEBS, Happy Jus, dan Air Minum Prim-A
PT. GUNUNG
SLAMAT, perusahaan yang memproduksi Teh Kering Siap Saji. Produk-produknya
adalah Teh Celup Sosro, Teh Cap Botol, Teh Poci, Teh Terompet, Teh Sadel, Teh
Sepatu dan Teh Berko, PT. GUNUNG SLAMAT mendapatkan penghargaan sebagai Top
Brand Award 2008 untuk kategori Teh Celup.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
III. MANAJEMEN
PRODUKSI PT. SINAR SOSRO
3.1. Perencanaan Produksi
PT. Sinar Sosro mempunyai perkebunan
teh afiliasi yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa Barat dengan total luas
lahan mencapai 1.587 hektare. Rinciannya; (1) Garut dengan luas 455 ha dengan
ketinggian 1.000-1.250 meter di atas permukaan laut; (2) Cianjur dengan luas
400 ha dengan ketinggian 1.000-1.250 meter di atas permukaan laut; (3) dan
Tasikmalaya dengan luas 732 ha dengan ketinggian 800-950 meter di atas
permukaan laut. Di Garut dan Cianjur, perkebunan ini dikelola lewat bendera PT
Agropangan Putra Mandiri. Sementara di Tasikmalaya, lewat bendera PT Sinar
Inesco. Sosro memiliki beberapa pabrik yang tersebar, yaitu :
·
Pabrik
Produk Teh Botol Sosro, berada di Jakarta ( Cakung ), Pandeglang– Jawa Barat,
Ungaran – Jawa Tengah, Surabaya – Jawa Timur, Medan – Sumatera Utara, Gianyar –
Bali, dan Cibitung – Jawa Barat.
·
Pabrik
Peracikan Teh Wangi Melati, berada di Slawi – Jawa Tengah.
·
Pabrik
Kemasan Tetra, Kaleng dan Air Mineral berada di Tambun – Bekasi.
Susunan dan
tata letak pabrik didesain secara khusus untuk mempermudah alur proses produksi
keseharian. Lokasi tiap-tiap bagian mulai dari gudang bahan baku hingga proses
pengemasan dan masuk gudang penyimpanan dibuat sesuai dengan alur materi dan
alur proses sehingga kegiatan proses berjalan secara efektif dan efisien.
Produksi teh botol di PT. Sinar
Sosro mempunyai kapasitas sekitar + 6 batch per shift dengan rata-rata
produk yang dihasilkan sebesar + 28 pallet tiap batchnya. Dengan
demikian dalam satu hari dapat diproduksi sebanyak 504 pallet dan setiap pallet
menampung 60 krat yang mana masing-masing krat berisi 24 botol. Dengan kata
lain, produksi teh botol mencapai 725.760 tiap harinya dengan asumsi bahwa
produksi berjalan lancar.
Jadwal kerja para karyawan PT. Sinar
Sosro untuk memproduksi yaitu pada hari Senin –Jumat dimulai pukul 08.00-16.00
WIB sedangkan untuk hari Sabtu pukul 08.00-13.00 WIB.
PT. Sinar Sosro memproduksi beberapa
produk diantaranya yaitu: Produk PT. Sinar Sosro :
·
Teh botol
Sosro menggunakan bahan baku : air, gula industri dan teh hijau yang dicampur
dengan bunga melati dan bunga gambir (dikenal dengan teh wangi).
·
Fruit Tea
menggunakan bahan baku yakni : air, gula industri, teh hitam dan konsentrat sari
buah asli.
·
Joy Tea
Green menggunakan bahan baku : air, gula industri dan teh hijau.
3.2. Organisasi (Input-input dan Sarana Produksi)
Input-input
dan sarana produksi PT.Sinar Sosro meliputi penerimaan bahan baku, baham
pengemas dan bahan pembantu (Incoming Material).
a.
Bahan baku
·
Teh kering:
Teh kering yang digunakan untuk produksi TBS adalah Teh SPRR atau lebih dikenal
dengan jasmine tea. Teh SPRR yang digunakan di PT. Sinar Sosro berasal dari PT.
Gunung Slamet Slawi, yang merupakan bagian grup Sosro.
·
Gula:
berfungsi untuk memberikan rasa manis pada produk yang dihasilkan (TBS). Gula
pasir yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan proses produksi merupakan
gula pasir terbaik yang diimpor dari Thailand karena gula tersebut memiliki
keunggulan dibandingkan dengan gula lokal terutama dalam hal warna dan
kesadahannya.
·
Air: Air
yang digunakan oleh PT. Sinar Sosro berasal dari air bawah tanah. Kebutuhan
akan air di sekitar lingkup perusahaan terlebih dahulu dilakukan pengolahan
dalam unit pengolahan air (WT) agar diperoleh air yang standar.
b.
Bahan
Pengemas
·
Crown cork:
Crown cork terbuat dari logam dan didalamnya dilapisi dengan PVC. Crown cork
berfungsi sebagai penutup botol agar produk aman dari pengaruh udara luar dan
dapat juga digunakan sebagai identitas suatu produk. Crown cork dikemas dalam
kardus dengan jumlah 10000 tiap kardus. Setiap pallet terdapat 45 kardus crown
cork, dengan 5 tumpukan untuk setiap palletnya. Penumpukan crown cork di dalam
gudang disusun berdasarkan sistem FIFO. Masuk dan keluarnya crown cork dari
gudang dilakukan menggunakan forklift. Crown cork ini disuplai dari PT.
Indonesia Multi Colour Printing (IMCP) dan PT. ATP.
·
Botol: Botol
merupakan bahan pengemas yang langsung kontak dengan produk. Botol yang
digunakan terbuat dari bahan kaca yang tahan panas. Volume kemasan dalam botol
untuk masing-masing produk berbeda. Volume untuk produk TBS adalah sebesar 220
ml. Sebelum botol digunakan untuk proses produksi, botol disimpan dalam gudang
peti botol (PB). Supplier untuk botol TBS yaitu PT. Mulia Industrindo dan PT.
Iglass.
·
Krat: krat
terbuat dari plastik berwarna merah. Krat merupakan bahan pengemas yang tidak langsung
kontak dengan produk, melainkan hanya berfungsi melindungi botol supaya tidak
pecah ketika pengangkutan. Krat digunakan untuk memuat botol-botol baik botol
kosong maupun botol isi. Satu krat memuat 24 botol. Selama krat masih dalam
keadaan baik, krat tersebut masih terus dipakai.
3.3. Pelaksanaan (Proses Produksi)
Proses pembuatan proses teh botol Sosro, terdiri dari 5 tahapan,
yaitu:
1. Memilih bahan
Bahan terdiri dari teh hijau, gula pasir, dan air. Air
yang didapat dari kedalaman 150 meter dan diproses menjadi air yang berkualtas.
2. Membuat teh cair pahit
Teh hijau dicampur dengan bunga melati. Air disaring
dan dipanaskan hingga mendidih. Lalu teh diseduh dengan air.
3. Membuat teh cair manis
Setelah itu, gula dilarutkan sehingga membentuk sirup
gula dan dicampur ke tangka pencampuran bersama teh cair pahit sehingga
membentuk teh cair manis. Setelah itu the cair manis disterilkan dan dipanaskan
hingga suhu 900C.
4. Pemisahan botol dan kotak kosong
Botol dipisahkan dari koyak kosong dengan palletizer.
Setelah itu botol dimasukan ke mesin pencucian botol dan kotak kosong dimasukan
ke dalam mesin pencuci kotak kosong. Di dalam mesin itu, botol direndam dengan suhu 80-900C, lalu
95-1000C dan akhirnya dimasukan ke dalam mesin botol inspectin.
Setelah itu botol dibilas hingga bersih.
5. Mengisi botol dan penyegelan
Setelah itu the dimasukkan ke dalam mesin filter and
crowner untuk siap dimasukan ke dalam botol secara langsung dan ditutup
sehingga udara luar tidak masuk.
6. Pergi melalui jet printer video
(tanggal kedaluarsa)
Di mesin printer video jet, botol tersebut dicetak
dengan kode produksi dan juga tanggal kadaluarsa.
7. Menempatkan dalam kotak
Botol tersebut dimasukan ke dalam kotak kosong dengan
mesin palletizer dan dibiarkan selama 3 hari sebelum dijual.
8. Uji control
Sebelum dijual, produk tersebut harus diuji secara
fisik, kimia, mikrobiologi, organoleptic. Secara fisik dilihat dari kemasan.
Secara kimia dilihat dari kadar gula dan Ph. Secara mikrobiologi meneliti tentang
perkembangan mikroorganisme. Dan organoleptic mengecek waktu dan kejernihan
produk. Jika produk tidak memenuhi syarat-syarat tertentu maka produk tersebut
akan dibuang dan diolah kembali.
9. Penjualan
Setelah lulus uji control produk dijual dan didistribusikan
ke toko-toko.
3.4. Pengawasan
Pengawasan pada saat produksi PT.
Sinar Sosro dilakukan oleh Departemen Quality Control yang melakukan pengawasan
secara langsung terhadap analisa kimia, analisa mikrobiologi, incoming
material, proses produksi dan pengolahan limbah yang bertujuan untuk memastikan
sistem mutu dan pelaksanaan operasional unit produksi telah memenuhi standar
mutu yang telah ditetapkan.
Pengawasan mutu melalui pemeriksaan
di unit produksi terhadap 3 unit, yaitu:
· Unit Water
Treatment
Pada unit water treatment yang dianalisa setiap awal
shift, dilakukan pengujian terhadap standar mutu air meliputi kadar chlorine,
kesadahan dan tingkat kekeruhan.
· Unit Boiler
Pemeriksaan pada unit Boiler meliputi pH, kadar gula,
sulfit, silica, conductivity dan kadar besi.
· Unit Kitchen
Pada unit kitchen, dilakukan pemeriksaan mutu meliputi
kesadahan sirup gula dan Teh Cair manis (TCM), kadar tanin Teh Cair Pahit (TCP)
dan Teh Cair Manis (TCM), serta pH Teh Cair Manis (TCM)
3.5. Evaluasi
Evaluasi pada saat produksi PT.
Sinar Sosro dilakukan oleh Departemen Produksi dan PEM (Production Engineering
Maintenance) yang membawahi karyawan produksi, sparepart, dan bengkel.
Departemen ini bertugas untuk memastikan pelaksanaan operasional produksi
secara efisien dan memenuhi target produksi yang ditetapkan.
3.6. Pengendalian
Pengendalian produksi PT. Sinar
Sosro sama dengan pengawasan yaitu dilakukan oleh Departemen Quality Control
yang melakukan pengawasan secara langsung terhadap analisa kimia, analisa
mikrobiologi, incoming material, proses produksi dan pengolahan limbah.
Pengendalian produksi disini dimulai
dari pemilihan bahan baku dari input-input PT. Sinar Sosro yang telah
disebutkan di atas dan dilakukan oleh Departemen Quality Control, selanjutkan
dilakukan proses produksi hingga proses pengemasan yang telah dianalisis secara
uji lab hingga terjamin untuk dijual dan distribusikan
BAB IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
IV.I Kesimpulan
Pada
masa sekarang ini, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
pertumbuhan dan perkembangan perekonomian telah memasuki era globalisasi. Hal
ini menyebabkan kompetisi dalam dunia bisnis menjadi semakin tajam. Konsumen
yang merupakan orientasi dalam suatu bisnis merupakan kunci utama dalam memenangkan
persaingan ini. Apalagi konsumen pun semakin kritis dalam memilih suatu produk
atau jasa yang hendak dibeli.
Dalam hal ini SOSRO mampu menjaga kualitas
produknya dan selalu menjaga ketersediaan produknya dipasaran dengan melakukan
strategi-strategi yang tepat untuk dapat bersaing, Bahan bakunya pun dari teh
yang berkualitas pilihan, karena sosro memiliki perkebunan teh sendiri.
Semenjak diluncurkan pada tahun 1970, produk teh botol sosro baik rasa, kemasan
logo maupun penampilan tidak mengalami perubahan sama sekali. Bahkan ketika
perusahaan multinational Pepsi dan Coca cola.
IV.II Saran
PT.SINAR
SOSRO merupakan perusahaan minuman siap saji yang sudah terkenal di
Indonesia.Berbagai jenis produk yang telah diproduksi mampu bersaing di pasar
nasional maupun Internasional.Ini merupakan kebanggan tersendiri buat negara
kita, karena di dalam era globalisasi produk dalam negeri mampu bersaing dengan
produk luar.Bahkan PT.Sinar Sosro telah menjalin kerjasama dengan berbagai
negara seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, sebagian Timur Tengah,
Afrika, Australia, dan Amerika di dalam memperluas dan memasarkan
produknya.Sehingga dengan adanya kerjasama ini akan meningkatkan penjualan dari
produk itu sendiri. Alangkah
baik nya PT.Sinar Sosro sebelum mengimpor produknya ke berbagai negara terlebih
dahulu memperhatikan penjualan didalam negeri,karena untuk daerah Indonesia
Timur didalam mendistribusikan produk masih menelan biaya yang mahal dan Untuk
bahan baku seperti Gula industri sebaiknya harus ada supplier dari dalam negeri
didalam mencapai suatu perusahaan yang mandiri.
DAFTAR
PUSTAKA
David,Fred R., Manajemen Strategis, edisi 10, penerbit
salemba 4, Jakarta, 2006
Fransisca, J.
2006. Strategi Sosro dalam Mempertahankan Eksistensinya dalam Persaingan.
Universitas Kristen Krida Wacana.
Maisyara,
Juliana. 2009. Proses Produksi Teh Botol Sosro di PT Sinar Sosro Ungaran.
Laporan Kerja Praktek Program Studi Teknik Pertanian Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta. Tidak Diterbitkan.
Post a Comment